Ilustrasi Istockphoto.
Jakarta - Konsultan
nefrologi anak dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Eka Laksmi Hidayati, SpA
(K) menjelaskan faktor yang membuat puluhan anak mengalami penyakit ginjal
hingga menjalani cuci darah di RSCM.
Kabar ini sempat viral dan bikin heboh jagat maya, terlebih
kondisi gagal ginjal umumnya dialami orang dewasa.
Eka menjelaskan, pemicu terjadinya penyakit ginjal pada anak
umumnya karena kelainan bawaan.
"Kelainan bawaan itu bisa berupa bentuknya ketika lahir
memang bentuk ginjalnya tidak normal, atau fungsinya yang tidak normal. Yang
berupa fungsi yang sering adalah sindrom nefrotik kongenital tetapi ya banyak
pasien sindrom nefrotik lain yang tidak mengalami gagal ginjal," kata Eka
dalam siaran langsung di Instagram, Jakarta, Kamis (25/7).
Jadi umumnya, lanjut Eka, beberapa pasien memang tidak
menyebabkan penurunan fungsi ginjal sindrom nefrotik. Akan tetapi bila terjadi
kongenital sejak dari kandungan kemudian pada saat lahir sudah bergejala, itu
akan menjadi gagal ginjal.
"Kemudian kelainan berupa bentuk itu misalnya ginjalnya
isinya kista atau yang disebut ginjal polikistik. Jadi tidak ada jaringan yang
sehat, atau jaringan sehatnya sudah habis karena ginjalnya berisi kista-kista
sehingga dia tidak bisa berfungsi," papar Eka.
"Itu bisa sejak dini meskipun tidak segera lahir. Tapi
dia bisa tumbuh beberapa saat, kemudian pada saat balita sudah mengalami gagal
ginjal dan harus melakukan dialisis," katanya.
Sebelumnya Eka menjelaskan, saat ini ada sekitar 60 anak
yang menjalani terapi dialisis secara rutin.
Namun, hanya 30 di antaranya yang melakukan terapi
hemodialisis atau cuci darah, sementara sisanya menjalani CAPD atau dialisis
mandiri yang datang sebulan sekali ke rumah sakit.
(sry/sry)