Notification

×

Iklan

Iklan

Viral Anak-anak Banyak Jalani Cuci Darah, RSCM Beri Penjelasan

Rabu, 24 Juli 2024 | Juli 24, 2024 WIB Last Updated 2024-07-25T17:53:05Z

 

(Foto: Ilustrasi cuci darah. Dokumentasi: Istockphoto)



Jakarta - Belum lama ini media sosial dihebohkan dengan fenomena maraknya anak-anak yang melakukan praktik cuci darah di Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

 

Hal ini pun sontak membuat warganet terkejut dan tidak menyangka. Sebab kondisi gagal ginjal umumnya dialami orang dewasa.

 

Merespons kabar tersebut, pihak RSCM Jakarta melalui Konsultan nefrologi anak dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Eka Laksmi Hidayati, SpA(K) menegaskan bahwa tidak terjadi lonjakan pelayanan cuci darah terhadap anak di rumah sakit mereka.

 

"Jadi kita cukup kaget ya karena ternyata ada berita-berita mengenai ini kita banyak ditanya lagi padahal sepertinya kita di rumah sakit tidak mengalami lonjakan sebetulnya. Tapi setelah dilihat memang kalau dilihat angkanya pasien-pasien kita cukup banyak ya," kata Eka dalam siaran langsung di Instagram, Kamis (25/7).

 

Eka menjelasakan saat ini ada sekitar 60 anak yang menjalani terapi dialisis secara rutin.

 

Namun, hanya 30 di antaranya yang melakukan terapi hemodialisis atau cuci darah, sementara sisanya menjalani CAPD atau dialisis mandiri yang datang sebulan sekali ke rumah sakit.

 

Eka memahami bahwa jumlah tersebut terbilang cukup banyak untuk satu rumah sakit. Apalagi fenomena seperti itu tidak dijumpai di rumah sakit lain.

 

"Jadi kalau orang melihat ya pasti wah kok banyak sekali ya. Ya karena kan orang berpikir bahwa penyakit ginjal itu hanya pada orang dewasa," tutur Eka.

 

Namun, Eka menegaskan bahwa RSCM merupakan rumah sakit rujukan nasional untuk masalah nefrologi anak.

 

Sehingganya, wajar pasien anak yang harus menjalani cuci darah di sini, lebih banyak ketimbang RS lainnya.

 

"Jadi memang banyak kita mendapat rujukan bahkan dari luar Jakarta dan bahkan dari luar Pulau Jawa yang datang ke sini. Memang ke depan nanti sedang dilakukan transformasi kesehatan," jelas Eka.

 

(sur/sry)

 

×
Berita Terbaru Update