Foto: Seorang Ibu Rumah Tangga di Sihaporas mengalami luka di bagian bibir. (ist)
Simalungun - Konflik perebutan lahan dilaporkan kembali terjadi di Tanah Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, pada Senin (22/9/2025) pagi.
Sejumlah masyarakat adat setempat menjadi korban penyerangan yang diduga dilakukan oleh pegawai PT Toba Pulp Lestari (TPL).
Menurut kesaksian warga, sekitar 150 pekerja PT TPL, yang terdiri dari petugas keamanan, Buruh Harian Lepas, dan beberapa pemuda berpakaian preman, berkumpul di wilayah adat Sihaporas.
Para petugas keamanan dilaporkan mengenakan seragam, helm, dan membawa potongan kayu panjang serta tameng.
Saat masyarakat mencoba mengadang dan bernegosiasi untuk berdiskusi, para pekerja TPL tidak mengindahkan.
Menurut warga, salah seorang petugas keamanan TPL bahkan mengatakan, "Dorong saja."
Aksi tersebut berujung pada bentrokan, di mana masyarakat dipukul menggunakan tongkat kayu dan dilempari batu.
Akibatnya, setidaknya lima warga mengalami luka-luka.
Tidak hanya itu, para pekerja TPL juga dikabarkan merusak posko dan sepeda motor milik warga.
Hingga saat ini, masyarakat adat Sihaporas masih bertahan di kediaman masing-masing.
Tim Kuasa Hukum Masyarakat Adat Sihaporas,Audo Sinaga, menyatakan bahwa pihaknya akan segera melayangkan laporan ke Polres Simalungun.
"Untuk update di lokasi kita belum dapat. Langkah awal, kita akan membuat laporan polisi ke Polres Simalungun," ujar Audo.
Ia menambahkan bahwa timnya masih berupaya menghubungi warga karena area tersebut memiliki sinyal telekomunikasi yang minim.
(sul/sil)
