Ketua Tim Pengawas Haji DPR Muhaimin Iskandar, mengunjungi salah satu tenda jamaah haji di Mina, Arab Saudi, Senin (17/6). (Foto: Humas DPR)
Mina - Wakil
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Abdul Muhaimin Iskandar menyatakan
tagline atau slogan haji ramah untuk lanjut usia atau lansia belum maksimal
dalam pelaksanaan di lapangan.
"Ramah lansia jangan hanya jadi kampanye, tetapi harus
benar-benar diterapkan," kata Muhaimin dalam keterangan tertulis di
Jakarta, Selasa (18/6).
Muhaimin yang juga Ketua Tim Pengawas Haji DPR RI melakukan
inspeksi mendadak ke tenda-tenda jamaah haji Indonesia di Mina.
Dalam
kunjungannya, Muhaimin mengungkapkan berbagai keprihatinannya mengenai kondisi
tenda dan fasilitas yang dinilai masih belum memadai, terutama dalam hal
tagline "Haji Ramah Lansia".
"Saya
menemukan fakta bahwa fasilitas ramah lansia untuk toilet dan MCK (mandi, cuci,
kakus) masih belum memadai. Memang ada kamar mandi untuk difabel, tetapi
jumlahnya sangat sedikit dan tidak sebanding dengan rasio jamaah lansia dan
difabel," katanya menegaskan.
Menurut dia,
rasio kamar mandi harus dihitung ulang berdasarkan jumlah lansia dan difabel
yang harus difasilitasi. Bahkan, paling penting, keran-keran wudhu tersendiri
juga harus disediakan.
"Setiap rapat
dengan Kementerian Agama, DPR selalu meminta pemerintah tidak didikte oleh
perusahaan. Pemerintah harus mendikte sehingga kita bisa memilih tempat yang
layak karena jumlah kita besar dan posisi kita kuat," katanya.
Muhaimin juga
menyerukan adanya revolusi dalam penyelenggaraan haji. Perbaikan total harus
dilakukan sehingga kondisi yang memprihatinkan itu tidak terulang lagi.
"Revolusi
penanganan haji dimulai dari sini, kita akan benahi total," ujarnya.
Muhaimin berharap
pemerintahan baru benar-benar melihat fakta ini dan tidak mendiamkan serta
mengulang masalah yang sama setiap tahunnya.
Dalam sidak itu,
Muhaimin berharap temuan-temuan Timwas Haji DPR ini dapat segera
ditindaklanjuti pihak-pihak terkait untuk meningkatkan kenyamanan dan
kesejahteraan jamaah haji Indonesia pada masa mendatang.
(san/san)