Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: Antara/Anadolu)
Moskow - Presiden
Rusia Vladimir Putin menganggap kondisi di Jalur Gaza saat ini tidak terlihat
seperti perang, tetapi lebih seperti pemusnahan massal penduduk sipil di
wilayah itu.
“Apa yang terjadi di Gaza sekarang, dalam menanggapi
serangan teroris Israel, tidak terlihat seperti perang. Yang terlihat adalah
seperti penghancuran penduduk sipil habis-habisan,” kata Putin, Rabu (5/6),
dikutip dari Sputnik.
Ia mengeluarkan pernyataan itu saat pertemuan dengan para
perwakilan kantor berita asing di sela-sela Forum Ekonomi Internasional St.
Petersburg.
Putin menyebut Washington memonopoli isu penyelesaian krisis
Palestina yang menyebabkan situasi saat ini di wilayah kantong tersebut.
“Kami yakin (situasi) ini akibat kebijakan AS yang
memonopoli penyelesaian isu Israel-Palestina dan mengesampingkan semua
instrumen internasional yang dibentuk secara khusus untuk mengatasi masalah
kompleks ini secara kolektif," ujarnya.
"Mungkin seseorang di pemerintahan AS percaya bahwa
semakin sedikit argumen, maka akan lebih mudah untuk mendapatkan solusi. Tapi
mereka jelas-jelas salah,” kata Putin, menambahkan.
Moskow mengandalkan kontribusi Presiden Turki Recep Tayyip
Erdogan dalam mengatasi krisis tersebut, mengingat pengaruh politik baik sang
presiden di kawasan dan di dunia Islam.
"Rusia akan melakukan apa pun untuk membantu
Erdogan," ujar Putin.
Putin juga menyatakan Rusia menentang segala bentuk
terorisme.
“Tentu saja, kami menentang segala bentuk terorisme,
termasuk serangan terhadap warga sipil di mana pun dan di negara mana pun,”
katanya.
Lebih lanjut, Putin menegaskan kebijakan Rusia terkait Jalur
Gaza tidak bergantung pada situasi politik dan tidak bergeser sejak masa
Soviet, mengingat bahwa Uni Soviet mengakui negara Palestina sejak 1988.
(Sputnik/ant)