Dirtipidnarkoba
Bareskrim Polri Brigjen Pol. Mukti Juharsa. (Antara)
Jakarta - Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba)
Bareskrim Polri Brigjen Pol. Mukti Juharsa mengatakan penangkapan buronan nomor
1 Thailand Chaowalit Thungduang alias Sia Pang Nanode alias Sulaiman menjadi
harapan bagi jajarannya agar bandar narkoba Fredi Pratama yang bersembunyi di
Thailand bisa segera ditangkap dan diserahkan ke Polri.
“Kami sudah sampaikan (ke Thailand), nanti ada tim yang ke
Thailand dipimpin Kombes Pol Audie, dari Hubinter dan Wadir Narkoba untuk
membicarakan pemulangan Fredi Pratam,” kata Mukti di Jakarta, Senin.(3/6)
Menurut Mukti, pembicaraan terkait imbal-balik dari
penangkapan Chaowalit ini telah dibicarakan kepada perwakilan Thailand yang
datang menjemput buronan nomor 1 itu ke Indonesia. Menurut informasinya, Fredi
Pratama berada di perbatasan antara Thailand dengan Burma.
“Kami akan joint investigation, ada budi ada balaslah. Kami
meminta demikian, karena Fredi ini kan gembong besar juga. Ya kami saling
bertukar, barter. Itu yang kami inginkan,” kata Mukti.
Jenderal polisi bintang satu itu berharap keberhasilan
penangkapan Chaowalit di Indonesia menjadi desakan bagi Royal Thai Police untuk
segera menangkap dan memulangkan Fredi Pratama ke Indonesia.
Selain itu, juga sudah ada kesepakatan, dalam kasus Fredi
Pratama ini, Royal Thai Police akan mengusut dugaan tindak pidana pencucian
uang (TPPU) atas nama istri Fredi Pratama, sedangkan tersangka Fredi Pratama
akan diusut oleh Polri.
Sebelumnya, Kabareskrim Polri Komjen Pol. Wahyu Widada,
Minggu (2/6), mengatakan penangkapan Chaowalit merupakan implementasi dari
kerja sama Police to Police yang dimiliki Polri dengan kepolisian di beberapa
negara kawasan ASEAN, salah satunya Thailand.
Kerja sama ini, kata dia, adalah upaya untuk menciptakan
kondusifitas, stabilitas keamanan masing-masing negara.
Jenderal polisi bintang tiga itu mengatakan kerja sama ini
penting dilakukan sebagaimana disampaikan Pak Presiden Joko Widodo agar adanya
kerja sama yang responsif sehingga menjaga kawasan ASEAN yang aman dan
sejahtera.
Pesan Presiden ditindaklanjuti oleh Kapolri yang
menyampaikan kepada jajarannya semua bahwa kerja sama atau koordinasi adalah
kunci untuk menghadapi kejahatan transnasional sebagai musuh bersama.
“Menindaklanjuti arahan Bapak Presiden dan penegasan Kapolri
tersebut, maka tanggal 30 Mei 2024 tim gabungan Polri yang terdiri atas Divisi
Hubinter, Bareskrim Polri, Ditreskrimum Polda Sumut dan Polda Bali, bekerja
sama dengan Royal Thai Police berhasil menangkap buronan yang dianggap sebagai
nomor satu di Thailand,” kata Wahyu.
(lrt/lrt)