Pasukan Israel memasuki sisi Gaza di Penyeberangan Rafah, (7/5). (Antara)
Kairo - Mesir pada
Minggu (2/6) menekankan bahwa Israel perlu menarik pasukan dari sisi Palestina
di perlintasan Rafah agar dapat melanjutkan operasi penyaluran bantuan,
demikian dilaporkan saluran televisi Mesir Al-Qahera News.
Sebuah pertemuan tripartit yang dihadiri oleh para delegasi
dari Mesir, Amerika Serikat, dan Israel digelar di Kairo. Pertemuan itu
membahas pembukaan kembali perlintasan Rafah antara Mesir dan Jalur Gaza,
ungkap Al-Qahera mengutip sebuah sumber keamanan tingkat tinggi.
Dalam pertemuan tersebut, delegasi Mesir mengatakan bahwa
Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas penghentian masuknya bahan bantuan dan
bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Delegasi Mesir juga menyerukan langkah-langkah cepat guna
mengirimkan sedikitnya 350 truk bantuan ke Gaza setiap hari.
Perlintasan tersebut merupakan pintu gerbang utama untuk
mengangkut orang-orang sakit dan terluka ke luar Gaza agar mendapatkan
perawatan dan mengirimkan bantuan kemanusiaan serta bantuan lainnya ke daerah
tersebut.
Perlintasan itu telah ditutup sejak Israel mengambil alih
sisi Gaza perlintasan tersebut pada 7 Mei lalu.
Israel telah melancarkan serangan berskala besar terhadap
Hamas di Gaza sejak 7 Oktober 2023 pascaserangan Hamas yang belum pernah
terjadi sebelumnya di Israel selatan yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
(Xinhua/Ant)