Seorang anak Palestina yang menderita kekurangan gizi terbaring di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di kota Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, pada 2 Juni 2024. (Foto: Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Gaza - Banyak
rumah sakit, pusat layanan medis, dan stasiun oksigen di Jalur Gaza kemungkinan
harus tutup dalam 48 jam akibat ketiadaan bahan bakar untuk mengoperasikan
generator, kata kementerian kesehatan di wilayah kantong tersebut.
"Kementerian Kesehatan kembali memperingatkan bahwa
rumah sakit, pusat medis,dan stasiun oksigen yang masih tersisa akan berhenti
beroperasi dalam waktu 48 jam akibat krisis bahan bakar," kata kementerian
melalui Telegram seperti dilansir Sputnik News, Senin (1/7).
Para pejabat juga meminta PBB serta organisasi-kemanusiaan
untuk segera melakukan intervensi guna memasok bahan bakar dan generator.
Pada 7 Oktober
2023, kelompok perjuangan Palestina Hamas melancarkan serangan roket
besar-besaran ke Israel, menerobos perbatasan, serta menyerang lingkungan sipil
dan pangkalan militer Israel.
Hampir 1.200
orang di Israel tewas dan sekitar 240 orang lainnya diculik selama serangan
berlangsung.
Israel lantas
melakukan serangan balasan, memerintahkan pengepungan total terhadap Gaza dan
mulai melancarkan serangan darat untuk melenyapkan para petempur Hamas serta
menyelamatkan para sandera.
Sebanyak 120
sandera diyakini masih ditahan kelompok Hamas di Gaza, dan 43 sandera di
antaranya meninggal.
Sejauh ini, lebih
dari 37.800 orang terbunuh dan sedikitnya 86.900 orang terluka selama operasi
militer Israel, menurut otoritas setempat.
(sput/xin)