Notification

×

Iklan

Iklan

Hubungan China-Rusia Makin Kuat, Inggris Sebut Ancaman bagi Demokrasi

Minggu, 19 Mei 2024 | Mei 19, 2024 WIB Last Updated 2024-05-20T08:30:00Z

 

Presiden China Xi Jinping (kanan) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) berjabat tangan saat keduanya bertemu di Beijing, China, (Foto: Sputnik)


London – Menteri Pertahanan Inggris, Grant Shapps, mengaku sangat prihatin dengan hubungan diplomatik yang makin menguat antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin, baru-baru ini. Dia menganggap hal itu sebagai ancaman bagi demokrasi.

 

“Saya sangat prihatin dengan hal ini karena, ingat, ini adalah dua negara yang tidak percaya pada demokrasi,” kata Shapps kepada Sky News, Minggu (19/5/2024).

 

 “Jika Anda menghadapi situasi seperti itu, dan mereka mencoba menyebarkan sistem mereka ke seluruh dunia, kita harus melihat dan membuka mata lebar-lebar bahwa hal tersebut merupakan ancaman langsung terhadap cara hidup kita,” ujarnya.

 

Putin tiba di Beijing, China, pada Kamis (16/5/2024). Itu adalah lawatan pertamanya ke luar negeri sejak dilantik menjadi presiden Rusia untuk kelima kalinya pada pekan lalu.

 

Dalam pertemuan mereka kala itu, Xi dan Putin menjanjikan “era baru” kemitraan antara China dan Rusia, dua rival geopolitik paling kuat bagi Amerika Serikat. Moskow dan Beijing sepakat untuk terus membangun kepercayaan dan memperdalam kerja sama militer, memperluas cakupan latihan tempur bersama, dan melakukan misi patroli angkatan laut serta udara bersama secara rutin.

 

“(China dan Rusia juga) memperkuat koordinasi dan kerja sama dalam format bilateral dan multilateral, serta terus meningkatkan potensi dan level respons bersama dalam menghadapi ancaman dan tantangan,” bunyi pernyataan bersama kedua negara yang dirilis Kremlin pada hari yang sama.

 

(sky/red)

×
Berita Terbaru Update