Notification

×

Iklan

Iklan

UNRWA: Israel Terus Blokir Upaya Pengiriman Bantuan ke Jalur Gaza

Sabtu, 30 November 2024 | November 30, 2024 WIB Last Updated 2024-11-30T18:06:01Z

 

Foto : Dikawal oleh pasukan keamanan, sejumlah warga Israel menghentikan konvoi truk bantuan kemanusiaan yang tengah menuju wilayah Jalur Gaza. (Foto: Anadolu Agency)



Genewa - Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) kembali melaporkan Israel terus memblokir segala upaya pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah Jalur Gaza utara.

 

Dalam pernyataannya yang dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu (30/11/2024), UNRWA mengatakan pihaknya mencoba sebanyak 91 kali untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan penyelamat jiwa ke Jabalia, Beit Lahia, dan Beit Sahour di Gaza utara sejak 6 Oktober hingga 25 November.

 

“Sebanyak 82 dari upaya tersebut ditolak mentah-mentah, sementara sembilan di antaranya dihalangi,” kata pernyataan badan PBB itu.

 

“Kondisi untuk bertahan hidup semakin menurun bagi 65.000 hingga 75.000 orang yang diperkirakan masih tinggal di sana. Selama lebih dari 50 hari, mereka menghadapi kondisi yang semakin menurun untuk bertahan hidup," lanjut UNRWA.

 

UNRWA memperingatkan bahwa ribuan keluarga yang mengungsi dari wilayah yang terkepung di Gaza utara saat ini bernaung dalam kondisi kedinginan tanpa selimut, kasur, maupun atap.

 

"Keadaannya sangat menyedihkan," demikian bunyi pernyataan itu.

 

Sejak 5 Oktober lalu, Israel telah melancarkan operasi darat besar-besaran di Gaza utara yang diduga untuk mencegah kelompok perlawanan perjuangan Palestina, Hamas, berkumpul kembali.

 

Palestina, sementara itu, menuduh Israel berusaha menduduki daerah tersebut dan menggusur paksa penduduknya.

 

Sejak itu, tak ada bantuan kemanusiaan --termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar-- yang diizinkan masuk ke daerah tersebut.

 

Keadaan itu membuat sebagian besar penduduk, yang saat ini diperkirakan berjumlah 80.000 orang, berada di ambang kelaparan.

 

Sudah lebih dari 2.300 orang yang terbunuh sejak Israel pada 5 Oktober memulai gempuran di Jalur Gaza utara, berdasarkan catatan otoritas kesehatan Palestina.

 

Rangkaian serangan itu merupakan episode terbaru dalam perang brutal Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan hampir 44.300 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.

 

Pekan lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

 

Sementara di Mahkamah Internasional (ICJ), Israel juga menghadapi kasus genosida atas perangnya yang brutal di Tanah Palestina.

 

(Anadoly/rd)

 

 


×
Berita Terbaru Update