Ilustrasi es teh manis. (ist)
Medan - Menjamurnya
lapak yang menjual es teh jumbo dalam kemasan cup gelas semakin mudah ditemukan
di sejumlah tempat di Medan.
Bahkan hal ini dianggap sebagai bisnis yang menjanjikan oleh banyak orang.
Minuman es teh jumbo juga semakin digemari oleh semua
kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Minuman ini menjadi minuman
favorit masyarakat ketika musim kemarau seperti sekarang karena cuaca panas dan
es teh manis dirasa menjadi solusi untuk menyegarkan tenggorokan.
Meskipun tampak menyegarkan, mengkonsumsi es teh manis
secara berlebihan ternyata memiliki dampak negatif untuk tubuh. Hal ini
disampaikan oleh Ira Purnamasari Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK)
Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) saat berkunjung ke Medan.
Ira mengungkapkan tiga bahaya yang ditimbulkan jika terlalu
banyak mengkonsumsi es teh.
Pertama adalah diabetes. Gula diperlukan tubuh sebagai
sumber karbohidrat dalam menghasilkan energi. Batas konsumsi gula yang
disarankan oleh Kemenkes RI adalah tidak lebih dari 50 gram (4 sendok makan)
perhari. Adapun asupan gula yang berlebihan dapat menyebabkan kadar gula dalam
darah meningkat (hiperglikemia).
“Kondisi
ini jika dibiarkan akan menyebabkan seseorang mengalami penyakit diabetes atau
lebih dikenal dengan sebutan kencing
manis," ujar Ira, Jumat (14/7).
Ia menjelaskan, diabetes merupakan suatu kondisi di mana
pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin. Insulin berfungsi
mengendalikan kadar gula dalam darah dengan cara mengolah glukosa menjadi
energi. Diabetes melitus merupakan penyakit silent killer yang menyebabkan
kerusakan pada semua organ tubuh dan dapat memunculkan berbagai macam
komplikasi hingga kematian.
Kedua, obesitas. Saat kondisi kadar gula dalam darah
meningkat, maka akan diproses oleh tubuh menjadi lemak melalui proses
lipogenesis. Kondisi ini memiliki kontribusi dalam peningkatan berat badan yang
akhirnya akan menyebabkan seseorang mengalami obesitas.
“Obesitas berisiko dua kali lipat menyebabkan terjadinya
hipertensi, penyakit jantung koroner, dan serangan stroke,” imbuhnya.
Ketiga anemia. Teh mengandung tanin yang bermanfaat bagi
tubuh. Tanin bersifat antioksidan dan dipercaya dapat menjaga kesehatan tubuh.
Akan tetapi jika tanin dikonsumsi secara berlebihan maka akan berisiko terkena
anemia.
Ira menjelaskan, tanin yang terkandung dalam teh dapat
mengikat zat besi dalam makanan, apalagi jika teh dikonsumsi bersamaan dengan
makan, secara otomatis akan mengganggu penyerapan zat besi oleh tubuh, di mana
zat besi dibutuhkan oleh tubuh dalam memproduksi sel darah merah, di mana di
dalam sel darah merah ini terdapat hemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen
dari paru-paru ke seluruh tubuh.
“Jadi secara otomatis jika kita mengkonsumsi teh secara
berlebihan maka akan mengakibatkan anemia yang lebih dikenal penyakit kurang
darah, dengan munculnya gejala seperti 5 L (lesu, lelah, letih, lemah, lalai),”
pungkasnya.
(gun/gun)