Dalam satu dekade terakhir, kemiskinan di Indonesia hanya turun sebesar 2,22 persen poin.
Jakarta - Data
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap bahwa selama dua periode kepemimpinan
Presiden Joko Widodo, kemiskinan di Indonesia hanya turun sebesar 2,22 persen
poin.
Plt. Sekretaris Utama BPS Imam Machdi mengatakan, tingkat
kemiskinan dalam satu dekade terakhir menurun sebesar 2,22 persen poin atau
berkurang sekitar 3,06 juta orang.
“Dalam 10 tahun terakhir jumlah penduduk miskin berkurang
3,06 juta orang atau turun 2,22 persen poin,” ujar Imam dalam konferensi pers
di Jakarta, Senin (1/7).
Imam menyebutkan secara rata-rata jumlah penduduk miskin
berkurang 300 ribu orang per tahunnya.
“Tingkat kemiskinan yang terendah dalam satu dekade ini,”
katanya.
Lebih lanjut, kata Imam, penurunan kemiskinan terjadi di
wilayah perdesaan dan perkotaan, dengan laju penurunan di perdesaan lebih
tinggi dibanding perkotaan.
Pada Maret 2024 tingkat kemiskinan di perdesaan mencapai
11,79 persen, sementara di perkotaan sebesar 7,09 persen.
Imam menjelaskan bahwa penurunan tingkat kemiskinan di
perdesaan sebesar 0,43 persen poin dan perkotaan turun 0,20 persen poin bila
dibanding tahun lalu pada periode yang sama.
Berdasarkan data BPS, pada Maret 2024, penduduk miskin
Indonesia sebesar 9,03 persen atau sekitar 25,22 juta orang, menurun sebesar
0,33 persen poin atau turun 0,68 juta orang bila dibandingkan Maret 2023.
Adapun Jokowi pernah berjanji hingga akhir masa
kepemimpinannya atau di akhir 2024 akan menurunkan angka kemiskinan menjadi 7,5
persen. Artinya, Jokowi masih belum bisa memenuhi janjinya untuk menurunkan
angka kemiskinan ke level tersebut.
(sry/sry)