Notification

×

Iklan

Iklan

Ngaku Dibentak Penyidik, KPK Tantang Staf Hasto Kristiyanto Buktikan Tuduhannya

Kamis, 13 Juni 2024 | Juni 13, 2024 WIB Last Updated 2024-06-13T17:47:00Z

 

Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (13/6)


Jakarta - Staf Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Kusnadi (KS) mengaku trauma usai dibentak oleh tim penyidik KPK. Dengan trauma itu, Kusnadi memilih mangkir dari panggilan KPK terkait kasus dugaan korupsi Harun Masiku (HM), Kamis (13/6).

 

Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu mengatakan, pihaknya bisa membuktikan jika tudingan Kusnadi terhadap penyidik KPK tidak benar. Bahkan Asep berani menguji keberadaan Closed-Circuit Television (CCTV) yang berada di Gedung Merah Putih KPK.

 

"Saksi KS (Kusnadi) takut dibentak-bentak lagi. Ya nanti kan diuji, ini kan ada CCTV-nya, nanti kita bisa lihat dari sana," ujar Asep kepada awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (13/6).

 

Asep menjelaskan CCTV dapat diuji oleh Dewas KPK, Komnas HAM, maupun Bareskrim Polri. Pasalnya Kusnadi melaporkan penyidik Bernama Rossa Purbo Bekti ketiga lembaga yakni Komnas HAM, Dewas KPK hingga Bareskrim.

 

"Nanti kan bisa dilihat di sana, kita akan uji di Komnas HAM, Dewas KPK atau kemudian lainnya," ucapnya.

 

Asep mengaku, kubu Hasto yang melaporkan KPK ke beberapa Lembaga tidak akan menganggu proses penyidikan kasus dugaan suap Harun Masiku maupun dalam proses pengejaran DPO empat tahun tersebut.

 

"Jadi kami berterima kasih, justru itu adalah kesempatan bagi kami untuk mempertanggungjawabkan apa yang kami akan proses ini,"katanya.

 

Sebelumnya, Kusnadi yang mengaku trauma dibentak tim penyidik diungkapkan oleh kuasa hukumnya bernama Rony Talapessy. Ronny meminta tim penyidik KPK menjadwalkan ulang pemeriksaan kliennya hari ini.

 

"Beliau minta penjadwalan ulang, yang bersangkutan berhalangan hadir karena masih trauma karena dibentak-bentak dan dibohongi," kata Rony saat dihubungi wartawan, Kamis (13/6). .

 

Peristiwa itu terjadi ketika pemeriksaan Hasto di KPK pada Senin (13/6) kemarin.

 

Kala itu, Kusnadi mengaku tiba-tiba dipanggil penyidik KPK bernama Rossa Purbo Bekti ketika sedang duduk di lobi Gedung Merah Putih KPK. Alasan pemanggilan dengan dalih dipanggil oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menjalani pemeriksaan di ruang pemeriksaan lantai 2.

 

Namun, ketika masuk ruang pemeriksaan lantai 2, Kusnadi tiba-tiba digeledah tim penyidik dengan cara dibentak-bentak. Akhirnya, 2 Handphone (HP) milik Hasto, 1 HP milik Kusnadi, 2 ATM dan buku berisikan catatan Agenda Partai PDIP milik Hasto disita tim penyidik.

 

"Beliau masih trauma atas perlakuan yang diterima, dibentak-bentak saat digeledah dan dirampas barang-barang milik pribadi yang tidak ada kaitannya dengan perkara Harun Masiku," tegasnya.

 

Dalam penyitaan tersebut, kartu ATM milik Kusnadi tidak lepas dari sasaran penyidik. Menurut Rony, kartu ATM tersebut diperuntukkan untuk keluarga Kusnadi.

 

"Barang pribadi ada (kartu) ATM isinya Rp700 ribu untuk keperluan istri dan anaknya," ujarnya.

 

(hen/lis)

×
Berita Terbaru Update