Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (13/6)
Jakarta - Staf
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Kusnadi (KS) mengaku trauma usai dibentak oleh
tim penyidik KPK. Dengan trauma itu, Kusnadi memilih mangkir dari panggilan KPK
terkait kasus dugaan korupsi Harun Masiku (HM), Kamis (13/6).
Direktur
Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu mengatakan, pihaknya bisa membuktikan jika
tudingan Kusnadi terhadap penyidik KPK tidak benar. Bahkan Asep berani menguji
keberadaan Closed-Circuit Television (CCTV) yang berada di Gedung Merah Putih
KPK.
"Saksi KS
(Kusnadi) takut dibentak-bentak lagi. Ya nanti kan diuji, ini kan ada CCTV-nya,
nanti kita bisa lihat dari sana," ujar Asep kepada awak media di Gedung
Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (13/6).
Asep menjelaskan
CCTV dapat diuji oleh Dewas KPK, Komnas HAM, maupun Bareskrim Polri. Pasalnya
Kusnadi melaporkan penyidik Bernama Rossa Purbo Bekti ketiga lembaga yakni
Komnas HAM, Dewas KPK hingga Bareskrim.
"Nanti kan
bisa dilihat di sana, kita akan uji di Komnas HAM, Dewas KPK atau kemudian
lainnya," ucapnya.
Asep mengaku,
kubu Hasto yang melaporkan KPK ke beberapa Lembaga tidak akan menganggu proses
penyidikan kasus dugaan suap Harun Masiku maupun dalam proses pengejaran DPO
empat tahun tersebut.
"Jadi kami
berterima kasih, justru itu adalah kesempatan bagi kami untuk
mempertanggungjawabkan apa yang kami akan proses ini,"katanya.
Sebelumnya,
Kusnadi yang mengaku trauma dibentak tim penyidik diungkapkan oleh kuasa
hukumnya bernama Rony Talapessy. Ronny meminta tim penyidik KPK menjadwalkan
ulang pemeriksaan kliennya hari ini.
"Beliau
minta penjadwalan ulang, yang bersangkutan berhalangan hadir karena masih
trauma karena dibentak-bentak dan dibohongi," kata Rony saat dihubungi
wartawan, Kamis (13/6). .
Peristiwa itu
terjadi ketika pemeriksaan Hasto di KPK pada Senin (13/6) kemarin.
Kala itu, Kusnadi
mengaku tiba-tiba dipanggil penyidik KPK bernama Rossa Purbo Bekti ketika
sedang duduk di lobi Gedung Merah Putih KPK. Alasan pemanggilan dengan dalih
dipanggil oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menjalani pemeriksaan di
ruang pemeriksaan lantai 2.
Namun, ketika
masuk ruang pemeriksaan lantai 2, Kusnadi tiba-tiba digeledah tim penyidik
dengan cara dibentak-bentak. Akhirnya, 2 Handphone (HP) milik Hasto, 1 HP milik
Kusnadi, 2 ATM dan buku berisikan catatan Agenda Partai PDIP milik Hasto disita
tim penyidik.
"Beliau
masih trauma atas perlakuan yang diterima, dibentak-bentak saat digeledah dan
dirampas barang-barang milik pribadi yang tidak ada kaitannya dengan perkara
Harun Masiku," tegasnya.
Dalam penyitaan
tersebut, kartu ATM milik Kusnadi tidak lepas dari sasaran penyidik. Menurut
Rony, kartu ATM tersebut diperuntukkan untuk keluarga Kusnadi.
"Barang
pribadi ada (kartu) ATM isinya Rp700 ribu untuk keperluan istri dan
anaknya," ujarnya.
(hen/lis)