Seorang tentara Israel tengah berada dekat medan pertempuran
di Jalur Gaza. (Foto: Flash90/Ayal Margolin)
Tel Aviv - Seorang
tentara Israel dilaporkan nekat mengakhiri hidupnya usai mendapat perintah
untuk kembali ke medan perang di Jalur Gaza. Kasus ini menambah panjang daftar
tentara Israel yang bunuh diri selama perang berkecamuk dengan Hamas sejak
Oktober tahun lalu.
Seperti dilansir The Palestine Chronicle, Senin (10/6),
situasi tersebut dilaporkan berdampak pada kekurangan personel dalam pasukan
cadangan militer Israel saat perang memasuki bulan kesembilan, sehingga
mendorong Tel Aviv mencari sukarelawan untuk berperang di Jalur Gaza.
Laporan surat kabar Israel, Haaretz, pada bulan lalu
menyebut bahwa sejak 7 Oktober 2023, sedikitnya 10 perwira dan tentara Israel
terkonfirmasi melakukan bunuh diri. Bahkan beberapa tentara di antaranya
mengakhiri hidup mereka dalam pertempuran di area permukiman sekitar Jalur
Gaza.
Menurut data yang diperoleh Haaretz, 10 tentara Pasukan
Pendudukan Israel (IOF), termasuk sejumlah perwira berpangkat Mayor dan Letnan
Kolonel, telah secara resmi diakui tewas dalam pertempuran.
Namun, IOF menolak untuk mengungkapkan rincian lebih lanjut
mengenai kematian para tentaranya tersebut.
Haaretz, dalam laporannya, menegaskan bahwa IOF
menyembunyikan kematian 17 tentara, beberapa di antaranya tewas bunuh diri,
bersama dengan beberapa tentara cadangan yang juga mengakhiri hidup mereka
setelah keluar dari tugas militer.
Hal ini memicu laporan dari surat kabar Israel lainnya,
Yedioth Ahronoth, yang menyebut bahwa departemen rehabilitasi IOF akan meluncurkan
program untuk membantu tentara-tentara yang mengalami 'gangguan psikologis'
akibat perang yang berkepanjangan di Jalur Gaza.
Menurut laporan surat kabar itu, jajak pendapat internal
militer Israel menunjukkan hanya 42 persen perwira dalam tugas permanen yang
ingin melanjutkan dinas militer setelah perang di Jalur Gaza. Angka itu menurun
dari 49 persen pada Agustus tahun sebelumnya.
Pada pertengahan Maret lalu, militer Israel mengakui bahwa
pihaknya menghadapi krisis kesehatan mental paling signifikan sejak 1973 silam,
yang dipicu oleh pertempuran dengan kelompok-kelompok perlawanan Palestina di
Jalur Gaza sejak perang dimulai pada Oktober tahun lalu.
Laporan menyebut militer Israel mencatat 3.763 tentaranya
mengalami luka-luka sejak perang berkecamuk pada Oktober tahun lalu, dengan
1.902 kasus cedera terjadi sejak pertempuran darat dimulai pada 27 Oktober
2023.
Jumlah tentara Israel yang tewas, menurut data resmi,
mencapai sedikitnya 646 personel sejak perang dimulai di Jalur Gaza. Sebanyak
294 tentara di antaranya tewas dalam pertempuran darat di daerah kantong
Palestina tersebut.
(reut/reut)