Guguran lava
pijar Gunung Semeru terlihat dari Desa Pranajiwo, Lumajang, Jawa Timur.Minggu
(9/6/2024) malam.(Antara)
Lumajang - Gunung
Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di
Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami erupsi yang disertai guguran lava
pijar yang terpantau dari CCTV Gunung Semeru pada Minggu malam.
"Terjadi
erupsi Gunung Semeru pada hari Minggu (9/6)
pukul 20.39 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di
atas puncak," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Liswanto dalam
keterangan tertulisnya di Lumajang.
Menurutnya kolom
abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah
barat daya. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.
Kemudian gunung
tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada 21.44 WIB dengan tinggi kolom
abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna
putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.
Berdasarkan
rekaman CCTV terlihat jelas adanya guguran lava pijar dari puncak Gunung Semeru
turun ke arah Besuk Kobokan, sehingga masyarakat yang beraktifitas di sekitar
daerah aliran sungai (DAS) Besuk Kobokan agar selalu meningkatkan kewaspadaan
yang tinggi terhadap potensi terjadinya awan panas yang bisa terjadi sewaktu
waktu.
Berdasarkan data
petugas, Gunung Semeru terus menerus erupsi hingga 14 kali pada Minggu sejak
pukul 06.33 WIB hingga 21.44 WIB, namun erupsi tersebut belum mengganggu
aktivitas warga yang berada di lereng gunung tersebut.
Gunung Semeru
masih berstatus Siaga atau Level III, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan
aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13
kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak
tersebut, masyarakat juga diimbau tidak melakukan aktivitas pada jarak 500
meter dari tepi sungai (sempadan sungai) pada sepanjang Besuk Kobokan, karena
berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km
dari puncak.
Kemudian, warga
juga dilarang beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah/puncak Gunung
Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Masyarakat juga
diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang
aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama
sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi
lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
(ant/ant)