Api dan asap mengepul dari gedung-gedung yang dibombardir selama serangan udara Israel di Jalur Gaza pada 9 Oktober 2023. (Foto: Anadolu Agency)
Gaza - Bom-bom
Israel yang dijatuhkan ke Jalur Gaza selama delapan bulan terakhir disebut
mengalahkan kebrutalan Perang Dunia II.
Lembaga pemantau HAM Euro-Med memprediksi Israel telah
menjatuhkan sekitar 70.000 ton bom ke Jalur Gaza sejak agresi 7 Oktober tahun
lalu.
"Diperkirakan Israel telah menjatuhkan lebih dari
70.000 ton bahan peledak di Jalur Gaza selain operasi buldosernya, yang
mengakibatkan hancurnya seluruh bangunan pada jarak hingga satu kilometer di
timur dan utara Jalur Gaza secara berurutan untuk menciptakan apa yang disebut
zona penyangga," sebut Euro-Med dalam laporannya seperti dikutip Anadolu
Agency, Selasa (11/6).
Lembaga itu lantas membandingkan antara bom yang dijatuhkan
Jerman dengan gempuran Israel.
Tercatat Jerman menjatuhkan sekitar 18.300 ton ke London
saat operasi Blitz pada 1940 hingga 1941. Sedangkan pihak sekutu membalas
serangan Jerman menggunakan 8.500 ton bom ke kota Hamburg pada 1943. Sekutu juga
menjatuhkan bom tambahan sekitar 3.900 ton ke wilayah Dresden, Jerman.
Jika diakumulasikan, bom yang digunakan saat Perang Dunia II
hanya sekitar 30.700 ton. Ini sangat jauh jika dibandingkan dengan gempuran
brutal Israel yang hanya mengincar ke satu negara saja.
Ini menjadi hal yang ironi sekaligus memalukan bagi aspek
kemanusiaan. Sejauh ini, hanya Israel yang menyerang secara brutal menggunakan
70.000 ton bom dan menewaskan lebih dari 36.000 warga sipil.
Kejadian bengis tersebut pun telah dikecam dan ditekan oleh
komunitas internasional lewat berbagai macam. Namun, Israel sebagai negara
berdaulat memilih untuk bersikap abai terhadap genosida yang mereka lakukan.
(anad/reut)