Jakarta - Letusan
Gunung Krakatau adalah salah satu bencana alam terbesar di indonesia yang
sampai saat ini aktivitasnya terus dipantau oleh seluruh dunia.
Berlokasi di pertemuan tiga lempeng tektonik; lempeng
Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik, membuat Indonesia sering
mengalami bencana alam.
Hal tersebut membuat Indonesia rawan terjadi bencana alam
yang besar, seperti gunung berapi, tsunami, tanah longsor, hingga banjir.
Saking seringnya terjadi, Indonesia sering mendapat sorotan
dunia karena bencana alam yang terjadi di daerahnya sangat besar dan bisa
terasa hingga ke belahan dunia lainnya.
Salah satu bencana alam terbesar yang pernah terjadi di
Indonesia yang sampai membuat dunia waspada adalah letusan Gunung Krakatau yang
mengakibatkan langit dunia gelap hingga 422 kilometer dari pusat erupsi.
Peristiwa Bencana Alam Terbesar yang Pernah Menimpa
Indonesia.Tidak terhitung ada
berapa banyak kejadian bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia.
Peristiwa ini tidak hanya meninggalkan dampak trauma kepada
warga lokal saja, masyarakat dunia juga turut merasakan dampak yang hampir sama
seperti masyarakat Indonesia.
Berikut beberapa peristiwa bencana alam terdahsyat yang
sempat terjadi di Indonesia:
1. Letusan Gunung Merapi (1930 dan 2010)
Peristiwa bencana alam besar yang pernah terjadi di
Indonesia dan menjadi sorotan dunia pertama adalah letusan Gunung Merapi yang
terjadi pada tahun 1930 dan 2010.
Pada tahun 1930, erupsi Gunung Merapi mengakibatkan awan
panas menuruni lereng 20 kilometer ke arah barat, memporak-porandakan 23 desa,
dan menewaskan hingga 1.369 penduduk.
Peristiwa besar selanjutnya terjadi 80 tahun kemudian,
tepatnya pada 5 November 2010.
Pada saat itu, dampak debu vulkanik dari Gunung Merapi tidak
hanya menutupi Yogyakarta, tetapi juga sampai ke sejumlah wilayah di Jawa Barat
yang berada dekat di sekitarnya.
Dampak dari erupsi Gunung Merapi 2010 ini mengakibatkan 275
orang meninggal dunia, termasuk sang juru kunci, Mbah Maridjan alias Ki Surakso
Hargo.
2. Gempa, Tsunami, dan Likuifaksi di Palu dan Donggala
(2018)
Bencana lama besar kedua yang menjadi sorotan dunia adalah
gempa, tsunami, dan likuifaksi yang terjadi di Palu dan Donggala pada 28
September 2018.
Kala itu terjadi gempa bumi dahsyat sebesar 7,4 SR dengan
kedalaman 10 km di Palu. Posisi tersebut berada 27 meter arah timur laut
Donggala.
Lima menit setelah gempa berlalu, Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mengeluarkan peringatan tsunami.
Gelombang tsunami setinggi enam meter menyapu Kota Palu,
sebelum warga sempat melarikan diri ke dataran tinggi.
Selain tsunami dan gempa, Kota Palu juga mengalami bencana
likuifaksi, yang membuat tanah melarut dan membawa apapun yang berada di
atasnya.
BBC mengungkapkan
jumlah korban yang tewas pada serangkaian bencana alam ini mencapai
2.045 orang.
Sejumlah negara yang mendengar peristiwa bencana alam yang
mengerikan ini mengulurkan bantuan, seperti Inggris, Amerika, dan Selandia
Baru.
3. Gempa Sumatra Barat (2009)
Pada 30 September 2009, terjadi gempa bumi berkekuatan 7,6
SR di Sumatra Barat, dengan kedalaman 87 km, di sekitar 50 km barat laut Kota
Padang.
Dampak dari gempa bumi ini menimbulkan banyak kerusakan di
berbagai wilayah, seperti Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, hingga
Kabupaten Pasaman Barat.
Dahsyatnya kekuatan gempa itu tidak hanya dirasakan di
sekitar Kota Padang saja, negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam,
dan Singapura, turut merasakan guncangan tersebut.
Dampak dari gempa bumi ini mengakibatkan 1.115 orang tewas,
lebih dari 2.000 orang terluka, dan 279.000 bangunan mengalami kerusakan.
4. Letusan Gunung Toba (74.000 tahun lalu)
Banyak yang tidak tahu bahwa Danau Toba, ikon dari Sumatra
Utara ternyata terbentuk setelah letusan dahsyat dari Gunung Toba yang terjadi
74.000 tahun lalu.
Dikutip dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,
Danau Toba adalah supervolcano dan gunung berapi yang lama tidak aktif.
Gunung ini diperkirakan sempat meletus pada 74.000 tahun
lalu dan memusnahkan sebagian besar manusia yang berada di sekitarnya saja.
Sedangkan Danau Toba baru terbentuk setelah letusan Gunung
Toba yang terjadi pada sekitar 500 ribu tahun yang lalu.
Meski sedang tidak aktif, Gunung Toba tetap menjadi sorotan
dan patut diwaspadai karena gunung ini masuk kategori supervolcano.
5. Gempa Yogyakarta (2006)
Pada 27 Mei 2006, terjadi gempa bumi berkekuatan 5,9 SR yang
mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya.
Peristiwa ini terjadi dini hari pada pukul 05.53, di mana
banyak orang yang masih terlelap, sehingga banyak korban yang terjebak di dalam
rumah yang roboh.
Peristiwa ini mengakibatkan 5.800 orang meninggal dunia dan
20.000 lainnya terluka.
Bangunan dan infrastruktur hancur, termasuk Candi Prambanan
turut menjadi korban.
Dilansir dari sumber, gempa yang terjadi di Yogyakarta ini
menjadi gempa terbesar kedua di Indonesia, setelah peristiwa yang menimpa Aceh
pada tahun 2004 lalu.
6. Tsunami Flores (1992)
Pada 12 Desember 1992, terjadi gempa berkekuatan 6,8 SR yang
mengguncang Laut Flore, tepatnya di kedalaman laut, 35 km arah barat Kota
Maumere.
Setelah gempa, Tsunami langsung menerjang Kota Flores dengan
gelombang setinggi 30 meter selama 15 menit.
Banyak wilayah terdampak atas tsunami ini, seperti d
Kabupaten Sikka, Ende, Ngada, dan Flores Timur.
Peristiwa tersebut menewaskan lebih dari 3.000 korban jiwa,
500 orang hilang, 447 orang luka-luka, dan 5.000 warga terpaksa mengungsi.
7. Gempa dan Tsunami Aceh (2004)
Gempa dan Tsunami Aceh menjadi bencana alam terbesar dan
yang paling banyak disorot dunia.
Pasalnya, bencana alam dahsyat ini menjadi peristiwa pertama
yang memiliki video dokumentasi yang menampilkan tingginya tsunami yang
menenggelamkan kota hingga dampak kerusakan yang terjadi kala itu.
Peristiwa ini berawal dari gempa bumi tektonik yang berpusat
di titik 3.316°N, 95.854°E Samudera Hindia dengan kekuatan 9,1 Mw.
Gempa tersebut menjadi gempa terbesar ke-5 yang pernah
terjadi dalam sejarah yang menimbulkan gelombang tsunami setinggi 30 meter.
Selain Indonesia, ada 15 negara yang terdampak dalam
peristiwa ini.
Namun negara yang mengakibatkan korban jiwa adalah Sri
Lanka, India, Bangladesh, Thailand, Maladewa, Malaysia, dan Somalia.
Berdasarkan data Bank Dunia, peristiwa ini mengakibatkan
169.000 korban jiwa dari Indonesia, sedangkan total korban jiwa keseluruhan
mencapai 230.000 jiwa.
8. Letusan Gunung Krakatau (1883)
Pada tahun 1883, terjadi sebuah letusan gunung berapi
dahsyat di antara Pulau Jawa dan Sumatra, yaitu letusan Gunung Krakatau.
Letusan Gunung Krakatau disebut sebagai letusan eksplosif
terbesar di dunia dan sepanjang catatan sejarah Indonesia.
Tepat pada 26 dan 27 Agustus 1883, Gunung Krakatau
memuntahkan jutaan ton batu, debu, magma, hingga material vulkanik.
Letusan dahsyatnya menciptakan tsunami dan suaranya bisa
terdengar sampai ke Perth, Australia.
Berdasarkan catatan sejarahnya, peristiwa ini mengakibatkan
ribuan orang meninggal akibat gelombang panas dan tsunami.
Pasca letusan, dunia mengalami peningkatan suhu bumi dan
mengacaukan iklim selama bertahun-tahun.
9. Letusan Gunung Tambora (1815)
Pada April 1815, terjadi letusan Gunung Tambora yang menjadi
peristiwa terbesar yang berdampak secara global.
Letusan yang terjadi pada 10 April 1815 ini membuat bumi
mengalami tahun tanpa musim panas, karena suhu global berkurang hingga 0,4–0,7
°C.
Volcanic Explosivity Index (VEI) menyebut bahwa letusan
gunung ini mencapai level 7, atau 10 kali lebih besar dari letusan Gunung
Krakatau.
Bahkan suara ledakannya saja bisa mencapai 800 megaton TNT.
Pasca peristiwa ini, tercatat ada sebanyak 80.000 korban jiwa dari letusan
Gunung Tambora.
10. Letusan Gunung Kelud (2014)
Letusan Gunung Kelud yang terjadi pada tahun 2014 menjadi
salah satu letusan terbesar setelah peristiwa pada tahun 1990.
Letusan yang terjadi pada 22.50 WIB ini mengakibatkan gunung
memuntahkan letusan berupa aliran magma, hujan kerikil, dan suara gemuruh yang
bisa terdengar hingga Purbalingga.
Peristiwa ini mengakibatkan 4 korban jiwa. Tapi berdasarkan
sejarahnya, Gunung Kelud setidaknya telah memakan lebih dari 15.000 korban jiwa
sejak abad ke-15.