Ketum Partai NasDem Surya Paloh mempercepat langkahnya menuju lift, menghindari awak media yang sudah menunggunya dari tadi di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (30/5/2024).
Jaksel - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh
bergegas meninggalkan kerumunan awak media yang sudah menunggunya sedari tadi,
usai menghadiri seminar Proyeksi Ekonomi Indonesia Pasca Pemilu 2024 di
Auditorium Lantai 6 NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (30/5).
Jelas terlihat Paloh enggan ditanya seputar aliran duit
haram ke partainya, hasil korupsi kadernya Syahrul Yasin Limpo (SYL) di
Kementerian Pertanian (Kementan). Wajar saja jika ia mengambil langkah seribu,
sebab dalam fakta persidangan terungkap bahwa partainya menerima aliran uang
korupsi, parahnya salah satu petinggi, yakni Sekjen Hermawi Taslim disebut
mengetahui duit haram itu bersumber dari anggaran Kementan.
Pantauan di lokasi, saat acara sudah selesai para awak media
sudah siap di depan pintu Auditorium untuk mencegat Paloh. Tak lama, Paloh
keluar pintu dengan mengenakan kemeja putih dan celana hitam.
Paloh disusul beberapa jajaran NasDem lainnya seperti Sugeng
Suparwoto, Murad Ismail dan personel keamanan yang berada di lantai tersebut.
Saat media hendak mendekati Paloh, ia hanya melemparkan senyum tipis dan
melambaikan tangan, sekadar menyapa sembari beri isyarat untuk mewawancarai
anak buahnya, Sugeng Suparwoto.
Tak ada sedikitpun kata yang terucap dari bibir Paloh. “Pak
Paloh, sedikit pak,” ucap para awak media ke Paloh di NasDem Tower, Jakarta
Pusat, Kamis (30/5/2024).
Tepat di depan para awak media Paloh menundukan kepalanya
sedikit dan segera berlalu ke depan lift yang sudah disiapkan oleh para petugas
keamanan. Saat pintu lift terbuka, Paloh langsung masuk ke dalam lift.
NasDem Anggap Wajar
SYL Sumbang Besar ke Partai
Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto mengatakan sudah
jadi kebiasaan para kader memberikan sumbangan untuk kegiatan partai. Ia
menyatakan dirinya pun juga menyisihkan penghasilannya sebagai anggota DPR
untuk operasional partai.
“Dana yang terkumpul di Bendahara Partai itu digunakan untuk
berbagai hal. Untuk misalnya kegiatan sayap, kegiatan partai, dan sebagainya.
Lantas juga untuk kegiatan sosial misalnya, terjadi bencana, sering kami
membuka kepedulian kami,” kata Sugeng, di DPP NasDem, Jakarta Pusat, Kamis (30/5).
Soal aliran dana Rp850 juta dari Kementan ke NasDem, Sugeng
berdalih, partainya hanya tahu uang itu sumbangan pribadi dari eks Mentan
Syahrul Yasin Limpo (SYL). Ia mengatakan, sudah biasa jika kader yang menjabat
sebagai menteri memberikan sumbangan lebih besar dari kader lainnya.
"Kami semuanya (kader) buka dompet, kami nyumbang. Ada
yang nyumbang sejuta, ada dua juta, mungkin Pak SYL karena menteri, posisinya
menyumbang lebih dari kami-kami gitu loh,” ujar Sugeng.
NasDem Tahu Sumber
Duit Haram SYL
Pihak panitia acara penyerahan formulir Bacaleg Partai
NasDem ke KPU Tahun 2023 mengaku, hanya menerima uang Rp800 dari Rp850 juta
yang dicairkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan).
Hal ini diungkapkan oleh Accounting Nasdem Tower, Lena Janti
Susilo sebagai saksi dalam kasus dugaan pemerasaan pejabat eselon dan
penerimaan gratifikasi Eks Mentan, Syahrul Yasin Limpo (SYL) Cs, di Pengadilan
Tipikor Jakarta Pusat, Senin (27/8/2024).
Lena menjelaskan, uang itu tidak sesuai ketika dihitung oleh
pihak panitia acara penyerahan formulir Bacaleg Partai NasDem ke KPU. Ia
mengatakan, uang Rp800 juta diterima secara bertahap, dengan tiga kali
penyerahan yang dicatat di dalam sebuah pembukuan.
"Mengenai penyerahan uang Rp 850 juta dari Kementerian
Pertanian. penyerahannya di NasDem tower. apakah saudara dengar itu?,"
tanya Ketua Majelis Hakim Tipikor, Rianto Adam Pontoh kepada Lena.
"Saya tahu. tapi yang kami terima hanya 800 Ya Mulia," jawab Lena kepada hakim.
Hakim Rianto pun heran, dari dana dicairkan Rp 850 juta dari
Kementan hilang Rp50 Juta. Ia pun menyindir ada sulap. "Berarti ada yang
sulap Rp50 juta nih. Ada yang main sulap. Karena dari kementerian Rp 850 juta.
Ya kan? Ada yang main sulap menjadi Rp800 juta. Itu saudara catat?," kata
Hakim Rianto.
"Catat," ucap Lena.
Sebelumnya, eks stafsus Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL),
Joice Triatman membenarkan bahwa Partai NasDem mengetahui dana untuk kegiatan
acara penyerahan formulir Bacaleg Rp850 juta bersumber dari uang 'panas'
Kementan.
Wabendum Partai NasDem ini membenarkan, bahwa pengurus
lainnya mengetahui uang Rp850 juta itu berasal dari anggaran Kementan yang di
mana melawan hukum. Salah satu elite partai yang mengetahui soal ini adalah Sekretaris
Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Hermawi Taslim.
(red/sry)