Lokasi Paska Serangan Bom Israel di Jalur Gaza (ist)
Gaza - Hamas
menyatakan kepada mediator bahwa pihaknya tidak akan berpartisipasi dalam
negosiasi gencatan senjata di Jalur Gaza atau kesepakatan pertukaran tahanan,
pascaserangan Israel di Rafah, kota paling selatan di Gaza, pada Minggu (26/5).
Sikap itu
disampaikan seorang sumber Hamas pada Senin (27/5).
Sumber itu
mengatakan kepada Xinhua bahwa keputusan tersebut diambil sebagai respons
terhadap serangan militer Israel ke tenda-tenda pengungsi di wilayah Rafah
barat laut.
Serangan Israel
tersebut menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka.
Sumber itu juga
menuturkan bahwa pimpinan Hamas belum menerima pemberitahuan resmi dari
mediator di Mesir atau Qatar mengenai dimulainya kembali perundingan.
Sedikitnya 45
warga Palestina, termasuk anak-anak dan wanita, tewas dalam serangan udara
Israel terhadap tenda-tenda pengungsi di dekat Kota Rafah, ungkap otoritas
kesehatan Gaza melalui pernyataan pers pada Senin.
Pejabat senior
Hamas Osama Hamdan mengatakan dalam sebuah konferensi pers di Beirut pada Senin
bahwa Israel tidak akan menerima para sandera "kecuali sesuai dengan
persyaratan yang kami sampaikan kepada para mediator."
Hamdan
menambahkan bahwa persyaratan Hamas untuk mencapai kesepakatan, termasuk
gencatan senjata permanen, tidak berubah.
(Xinhua/ant)