Sebanyak 20 penumpang pesawat Singapore Airlines SQ321 yang mengalami turbulensi hebat masih dirawat di ICU rumah sakit Bangkok (Foto: Reuters)
Bangkok -
Sebanyak 20 penumpang pesawat Boeing 777-300ER Singapore Airlines SQ321 masih
dirawat di ICU rumah sakit Bangkok, Thailand, hingga Rabu (22/5/2024) sore.
Pesawat yang membawa 211 penumpang dan 18 kru itu mengalami turbulensi hebat
pada Selasa kemarin memaksa pilot melakukan pendaratan darurat di Bandara Suvarnabhumi,
Bangkok.
Rumah Sakit
Samitivej menyatakan, total 58 orang korban pesawat SQ321 yang masih dirawat
hingga hari ini. Selain di ICU, para korban dirawat di berbagai fasilitas lain.
Sementara itu sebanyak 27 lainnya sudah diperbolehkan pulang.
Para korban
umumnya menderita luka patah tulang serta luka di kepala akibat benturan dengan
atap kabin saat turbulensi hebat terjadi.
Pesawat mengalami
turbulensi hebat atau clear air turbulence di wilayah Myanmar. Kondisi itu
menyebabkan pesawat kehilangan ketinggian secara drastis, yakni dari 37.000
menjadi 31.000 kaki atau sekitar 1.800 meter dalam waktu 3 sampai 5 menit. Saat
turbulensi itu banyak penumpang yang tak mengenakan sabuk pengaman terpental ke
langit-langit pesawat. Selain itu mereka juga terbentur dengan benda-benda
padat yang melayang di kabin.
Sementara itu
Singapore Airlines menyatakan, 74 penumpang dan 6 kru SQ321 masih berada di
Bangkok, termasuk yang masih menjalani perawatan medis.
Lima penumpang
tambahan akan kembali ke Singapura pada Rabu sore, sedangkan seorang kru akan
kembali pada Kamis. Sebelumnya atau Rabu dini hari, sebanyak 130 lebih
penumpang dan kru yang tak mengalami luka sudah lebih dulu tiba di Singapura.
Para penumpang
berasal dari banyak negara, termasuk Indonesia dua orang. Kementerian Luar
Negeri RI memastikan kedua WNI tak termasuk dalam korban luka berdasrkan hasil
penelusuran KBRI Bangkok di rumah sakit.
Penumpang
terbanyak berasal dari Australia yakni 56 orang, Inggris 47 orang, Singapura 41
orang, Selandia Baru 23 orang, dan Malaysia 16 orang. Sisanya di antaranya
berasal dari Amerika Serikat, Irlandia, Filipina, dan India.
Insiden ini
menyebabkan satu orang meninggal dunia yakni pria 73 tahun asal Inggris,
Geoffrey Kitchen. Dia merupakan seorang sutradara pertunjukan teater musikal.
Kitchen bepergian ke Sungapura bersama istrinya yang juga menderita luka dan
dirawat di rumah sakit. Keduanya bepergian ke Singapura untuk berlibur.
(reut/reut)