Yogyakarta - Pengamat
hukum pidana dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Muzakir cuma
bisa geleng-geleng kepala melihat aksi eks Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang belakangan sesumbar mau buka-bukaan usai
namanya terseret di kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk
kilang Pertamina subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) 2018–2023.
"Jadi agak bingung kita melihatnya, sebagai pejabat di
Pertamina yang tugasnya mengawasi malah justru sekarang bicara dugaan tindak
pidana di Pertamina, tapi seolah-olah dia bersih sama sekali tidak punya
kesalahan dalam proses atau hingga terjadinya tindak pidana itu. Saya setuju
jika penyidik memeriksa Ahok," kata dia kepada Inilah.com saat dihubungi
di Jakarta, dikutip Selasa (4/3/2025).
Dia meyakini, sedikit atau banyak, ada keterlibatan Ahok
atas kondisi Pertamina sekarang. Muzakir mengatakan, Ahok cukup lama menjadi
komut. Kejahatan yang terjadi saat ini, kata dia, karena lemahnya kinerja Ahok
sebagai pengawas. "Kalau sampai terjadi kejahatan di Pertamina sekarang
ini, itu juga ada pelibatan Ahok sebagai pengawas, maka dia juga harus ikut bertanggung
jawab," ungkap Muzakir.
Ia menyatakan, sebagai pengawas tentu Ahok memiliki wewenang
untuk melaporkan dugaan tindak pidana yang terjadi kepada pimpinan tertinggi di
PT Pertamina. Bila Ahok tidak melakukan hal tersebut, maka sama saja telah
melakukan pembiaran terhadap kejahatan yang sedang terjadi.
Apalagi, lanjut dia, selama menjabat sebagai Komut, Ahok
juga tidak pernah melaporkan dugaan tindak pidana di PT Pertamina tersebut
kepada aparat penegak hukum.
"Padahal tugasnya mencegah orang lain untuk berbuat
tidak jahat, tapi selama periodenya ternyata malah justru ada orang-orang
berbuat jahat. Kalau saya berpendapat, Ahok terlibat sebagai jabatan
komisaris," jelasnya.
Sebelumnya, eks Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok) dalam wawancara di sebua siniar sempat membeberkan, ada
'tangan berkuasa' yang ikut bermain dalam kasus dugaan korupsi tata kelola
minyak mentah dan produk kilang Pertamina subholding dan Kontraktor Kontrak
Kerja Sama (KKKS) 2018–2023.
"Ini ada tangan yang berkuasa ikut main menurut saya
gitu lho, di republik ini. Ini bisa jadi lebar ke mana-mana kasusnya kalau
dibongkar. Saya senang banget ini," tegas Ahok dikutip Senin (3/3/2025).
Bahkan, Ahok menekankan, meski dirinya tidak lagi menjadi
bagian dari Pertamina, namun ia masih memiliki bukti-bukti terkait dugaan
korupsi yang ada di tubuh perusahaan pelat merah tersebut. "Saya berani
jamin, saya dengan data ini akan penjarakan kalian semua," jelasnya.
(sry/sry)