Notification

×

Iklan

Iklan

Slovenia Tunda Keputusan akui Palestina Setelah Oposisi minta Referendum

Selasa, 04 Juni 2024 | Juni 04, 2024 WIB Last Updated 2024-06-04T18:21:13Z

 

Setelah memutuskan untuk mengakui Negara Palestina, pemerintah Slovenia mengibarkan bendera Palestina sebelah bendera Uni Eropa (UE) dan Slovenia di gedung pemerintahan. (Aleš Beno)


Beograd, Serbia - Partai oposisi utama Slovenia pada Senin mengajukan mosi untuk meminta referendum mengenai keputusan mengakui negara Palestina yang merdeka, yang mungkin menunda pemungutan suara di parlemen mengenai masalah tersebut.

 

Pemerintah mendukung mosi untuk mengakui Palestina pekan lalu dan parlemen dijadwalkan untuk menyetujuinya pada Selasa, namun oposisi Partai Demokrat Slovenia (SDS) mengajukan mosi tersebut sebelum keputusan tersebut diambil.

 

Pemimpin SDS Janez Jansa mengklaim bahwa upaya pengakuan tersebut dapat merugikan negara dalam jangka panjang dan mengumumkan bahwa mereka meminta referendum.

 

Menteri Luar Negeri Slovenia Tanja Fajon menggambarkan tindakan tersebut sebagai tindakan yang tidak tulus dan dia mengatakan bahwa mereka yang ingin mempertahankan perdamaian juga harus mempertahankan solusi dua negara.

 

Koalisi berkuasa, yang memiliki mayoritas di parlemen, diperkirakan akan menolak usulan referendum.

 

Pemerintah Slovenia mengevaluasi pengakuan Negara Palestina pada sidang yang diadakan pekan lalu.

 

Perdana Menteri Robert Golob mengatakan kepada media bahwa mereka memutuskan untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat dalam perbatasan tahun 1967 sesuai dengan hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan.

 

Golob juga mengatakan mereka akan meneruskan keputusan tersebut ke parlemen dan meminta dukungan dari anggota parlemen.

 

Spanyol, Norwegia dan Irlandia telah memutuskan untuk secara resmi mengakui Palestina pada 28 Mei.

 

(ant/red)


×
Berita Terbaru Update