Orang-orang bersenjata menculik sekitar 100 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak/ remaja. (Foto: Anadolu Agency)
Sokoto - Geng
kriminal bersenjata menyerbu sebuah komunitas di negara bagian barat laut
Nigeria dan menewaskan enam orang serta menculik sekitar 100 orang.
"Sejauh ini, sekitar 100 orang hilang akibat
penyerangan tersebut. Para bandit menculik mereka, dan mereka belum menghubungi
siapa pun di masyarakat," kata Abdullah Saidu, pria yang berasal dari
Tudun Doki dan sekarang tinggal di Sokoto, ibu kota negara bagian, seperti dikutip
dari AFP, Selasa (18/6).
Saidu mengatakan bahwa korban penculikan dari geng kriminal
bersenjata tersebut kebanyakan wanita, anak-anak, dan remaja.
Juru Bicara Kepolisian Negara Bagian Ahmed Rufai
mengonfirmasi sekitar 12 pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menyerbu
Tudun Doki di Distrik Gwadabawa, Negara Bagian Sokoto, pada Minggu pagi, hanya
beberapa jam sebelum salat Idul Adha.
"Informasi yang diterima dari Komando Divisi Polisi di
daerah tersebut menunjukkan bahwa enam jenazah ditemukan dari masyarakat
setelah serangan tersebut dan banyak orang diculik," ucap Rufai.
Mski membenarkan penyerbuan tersebut, Rufai enggan
memberikan konfirmasi resmi atas laporan 100 orang yang diculik dengan
mengatakan bisa jadi itu adalah jumlah tersebut, namun polisi belum bisa
memastikannya secara pasti.
Menanggapi kejadian tersebut, tim pencarian polisi dikirim
ke daerah di mana para penjahat diduga datang untuk menyerang masyarakat tetapi
belum ada informasi tambahan dari tim tersebut dengan alasan keterpencilan daerah
sebagai hambatan utama komunikasi.
Orang-orang bersenjata melepaskan tembakan segera setelah
tiba di komunitas tersebut. Sebagian besar korban ditembak ketika mencoba
melarikan diri ke rumah masing-masing.
Serangan bandit dan geng bersenjata meningkat di negara
Afrika Barat tersebut, yang juga menghadapi serangan teroris oleh Boko Haram
dan ISIS di Provinsi Afrika Barat (ISWAP) selama lebih dari satu dekade.
Abubakar Sifawa, peneliti senior tentang pola perilaku dan
keamanan di Universitas Pendidikan Shehu Shagari di Sokoto, mengaitkan
peningkatan serangan terhadap perbatasan negara yang rentan dan aktivitas
terorisme di sepanjang perbatasannya dengan negara tetangga, Republik Niger.
(afp/red)