Ilustrasi pabrik tekstil.
Jakarta - Tren
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT)
terus berlanjut. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi
membeberkan, badai PHK pada produsen raksasa tekstil Indonesia akan terjadi
pada September 2024. Bahkan menurutnya, produsen tekstil tersebut telah
melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Saya tidak mau menunjuk emiten tekstil raksasa, kalau
di indonesia emiten tekstil raksasa itu ada itu kan pertama ada PT Pan
Brothers, Sritex Group, PT Duniatex, juga ada PT Indorama, itu yang emiten
tekstil raksasa. Kita lihat nanti di akhir September," kata Ristadi kepada
kumparan, Sabtu (22/6).
Ristadi memberikan ciri-ciri emiten yang akan memangkas
pekerjanya tersebut saat ini masih memiliki belasan ribu orang karyawan.
"Sebetulnya memang ada kesulitan (di semua produsen TPT) tapi memang di
antara empat itu ada yang paling mengalami kesulitan, karyawannya sekarang
masih belasan ribu," jelas Ristadi.
Lebih lanjut Ristadi menjelaskan, berdasarkan data yang
dikantongi KSPN, sudah ada 13.800 tenaga kerja sektor TPT yang terdampak PHK
sepanjang Januari hingga Juni 2024. Namun menurutnya, data tersebut akan terus
bertambah, sejalan dengan lesunya industri tekstil saat ini.
Tak hanya itu, Ristadi menjelaskan, beberapa produsen TPT
bahkan menolak membeberkan jumlah tenaga kerja yang terkena PHK demi
keberlangsungan usaha.
"Periode januari sampai Juni 2024 yang ter-PHK itu data
yang saya sudah ekspose itu sekitar 13.800-an. Tapi itu pun sebetulnya ada yang
lebih banyak cuma pada keberatan untuk di apa namanya di Expose karena
mengganggu trust buyer dan trust perbankan," jelas Ristadi.
(nam/nam)