Petugas PEP Lirik melakukan penanganan semburan air
bercampur tanah tak jauh dari sumur produksi di Desa Gudang Batu Kecamatan
Lirik, Jumat (24/5/2024). (PEP Lirik)
Rengat -- Warga Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri
Hulu (Inhu) dihebohkan oleh fenomena alam yang terjadi tak jauh dari sumur
produksi milik Pertamina Ekplorasi Produksi (PEP) Lirik Field. Di mana, sejak
Kamis (24/5/2024) dilaporkan adanya semburan air bercampur tanah.
Bahkan, ketinggian semburan air bercampur tanah itu mencapai
sekira 25 meter. Selain itu, juga ada tercium aroma gas di sekitar lokasi
semburan tersebut.
Kapolres Inhu, AKBP Dody Wirawijaya SIK melalui Kapolsek Lirik,
Iptu Endang Kusma Jaya SH MH ketika dikonfirmasi membenarkan atas kejadian itu.
"Setelah menerima laporan dari warga, saya didampingi sejumlah personel
langsung turun ke lokasi," ujar Kapolsek Lirik, Iptu Endang Kusma Jaya SH
MH, Jumat (24/5/2024).
Menurutnya, sumburan air bercampur tanah yang diduga
terdapat gas itu terjadi di Desa Gudang Batu, Kecamatan Lirik pada Kamis
(23/5/2024) sekira pukul 09.00 WIB. Atas kejadian itu, pihaknya langsung
berkoordinasi dengan pihak PEP Lirik.
Hal itu dilakukan Kapolsek, agar kejadian yang terjadi tidak
membuat masyarakat panik dan resah. "Jarak lokasi kejadian dengan
pemukiman warga mencapai antara 1 hingga 1,5 kilometer dan saat ini sudah
ditangani pihak PEP Lirik," sebut Kapolsek.
Dalam pada itu, Pjs Field Manager PEP Lirik, Kemas Ghazali
mengatakan bahwa, pihaknya dengan sigap menangani kejadian fenomena alam di
Kecamatan Lirik dan sudah ditangani sejak Kamis (23/5/2024) kemarin. "Fenomena
alam yang terjadi adalah Crater Gas yang menimbulkan rekahan lapisan tanah
sehingga menjadi media mengalirnya fluida dari bawah tanah ke permukaan,"
ucapnya.
Temuan itu sambungnya, direspon cepat oleh PEP Lirik Field
dengan mengirim tim untuk melakukan pengamanan lokasi. Bahkan, langsung
dilakukan identifikasi penyebab kejadian.
Dari tindakan yang dilakukan, hasilnya ditemukan semburan
awal dengan jarak titik semburan dari titik sumur LS-078 kurang lebih mencapai
25 meter. Titik semburan berada jauh dari pemukiman warga dan dipastikan crater
tersebut bukan dampak dari kegiatan operasional PEP Lirik Field. "Indikasi
awal berasal dari adanya gas rawa (shallow gas)," tambahnya.
Untuk itu pihaknya, memastikan timnya mengambil langkah
tepat dan cepat. PEP Lirik Field mengambil tindakan cepat sesuai dengan
prosedur yakni dengan memasang barikade (safety line) disekitar lokasi untuk
menjaga batas aman area dan mengaktifkan tim tanggap darurat yakni Site
Emergency Response Team (SERT).
Untuk beberapa kegiatan penanganan yang dilakukan pihaknya
seperti, membuat penampungan sementara (temporary pit) dan tanggul menggunakan
alat berat. Tanggul itu untuk melokalisir dampak dari semburan air yang keluar.
Tindakan lainnya, berupa pengujian gas secara berkala untuk
mengetahui kadarnya, termasuk mengalokasikan secara aktif pengamanan security.
"Kami melakukan uji gas berkala setiap satu jam sekali dan dipastikan
tidak ada gas beracun," terangnya.
(rnl/rnl)