Notification

×

Iklan

Iklan

Pagoda Avalokitesvara Semarang, Wisata Religi yang Berarsitektur Memukau

Minggu, 05 Mei 2024 | Mei 05, 2024 WIB Last Updated 2024-05-20T01:50:35Z


Pagoda Avalokitesvara di Semarang. (Foto: dok. jatengprov.go.id)


Solo - Kota Semarang memiliki banyak tempat wisata yang menarik. Tempat wisatanya terbagi dalam beberapa jenis, ada wisata alam, wisata sejarah, wisata religi, wisata edukasi, dan masih banyak lagi.

 

Salah satu tempat wisata di Kota Semarang yang menggabungkan antara wisata sejarah dan religi adalah Pagoda Avalokitesvara. Tempat wisata yang berbentuk menara setinggi 45 meter ini merupakan bagian dari komplek Vihara Buddhagaya Watugong.

 

Pagoda Avalokitesvara terkenal dengan bentuk bangunan menara tingginya yang memukau dan menjadi daya tarik wisatawan. Dikutip dari laman resmi Pemerintah Kota Semarang, jurnal 'Pegembangan Kawasan Vihara Buddhagaya Watugong Sebagai Objek Wisata di Kota Semarang' oleh Mustanir Afif dan Bitta Pigawati, dan penelitian berjudul 'Potensi Wisata Religius di Vihara Buddhagaya Watugong Semarang' oleh Dewi Kartikawati, berikut informasi mengenai sejarah, daya tarik, lokasi dan jam buka Pagoda Avalokitesvara.

 

Sejarah Pagoda Avalokitesvara

Sejarah dibangunnya Pagoda Avalokitesvara berkaitan dengan pembangunan Vihara Budhagaya Watugong. Vihara ini menjadi tempat persembahyangan umat Buddha di Pulau Jawa.

 

Sekitar 500 tahun setelah runtuhnya Kerajaan Majapahit, muncul semangat untuk membangkitkan kembali tradisi Buddha Dhamma di tanah Jawa.

 

Upaya ini diawali dengan berbagai kegiatan dan diskusi yang digagas pada masa Hindia Belanda. Harapan untuk memiliki guru agama Buddha terwujud dengan kedatangan Bhikkhu Narada Thera dari Sri Lanka pada tahun 1934.

 

Kehadiran Bhikkhu Narada Thera membuka jalan bagi perkembangan Buddha Dhamma di Jawa. Umat Buddha dan simpatisan memanfaatkan kesempatan ini untuk mempelajari dan menyebarkan ajaran Buddha.

 

Puncaknya, muncullah Bhikkhu Ashin Jinarakhita, putra Indonesia pertama yang mengabdikan diri penuh untuk menyebarkan Buddha Dhamma. Bhikkhu Ashin Jinarakhita merupakan pemuda asal Bogor. Ia ditahbiskan menjadi bhikkhu di Rangoon, Burma, pada tahun 1954.

 

Pada tahun 1955, Bhikkhu Ashin memimpin perayaan Waisak di Candi Borobudur. Kegigihan dan kepribadian beliau menarik perhatian Boci Thawan Ling, seorang hartawan dan tuan tanah di Semarang yang beragama Buddha.

 

Boci Thawan Ling kemudian menghibahkan sebagian tanahnya untuk dijadikan pusat pengembangan Buddha Dhamma. Tempat ini kemudian diberi nama Vihara Buddhagaya.

 

Pada tanggal 19 Oktober 1955, didirikanlah Yayasan Buddhagaya untuk menaungi aktivitas vihara. Vihara Buddhagaya menjadi pusat penting dalam pengembangan Buddha Dhamma di Jawa.

 

Bhikkhu Ashin Jinarakhita menetap di Vihara Buddhagaya Semarang sejak tahun 1955. Beliau menorehkan banyak sejarah penting bersama vihara ini, seperti:

 

Mengadakan Upasika Indonesia saat perayaan Asadha pada bulan Juli 1955.

Menggagas perayaan Buddha Jayanti yang diperingati umat Buddha di seluruh dunia pada tahun 1956.

Menanam pohon bodhi pada tanggal 24 Mei 1956.

Mendirikan Sima Internasional pertama di KASAP (Belakang Makodam IV/ Diponegoro) untuk penahbisan Bhikkhu.

 

Setelah beberapa tahun mengalami kelambatan, Vihara Buddhagaya kembali bangkit di bawah binaan Sangha Theravada. Pada bulan Februari 2001, dilakukan revitalisasi dan renovasi vihara. Pembangunan diawali dengan Gedung Dhammasala yang diresmikan pada tanggal 3 November 2002 oleh Gubernur Jawa Tengah H. Mardiyanto.

 

Puncaknya, pembangunan Pagoda Avalokitesvara dimulai pada bulan November 2004. Pagoda ini diresmikan pada tanggal 14 Juli 2005 oleh Gubernur Jawa Tengah H. Mardiyanto.

 

Di dalam pagoda terdapat berbagai patung Buddha dan Bodhisattva yang memancarkan aura ketenangan. Patung-patung ini memiliki makna spiritual yang dalam bagi umat Buddha.

 

Suasana Damai dan Hening

 

Pagoda Avalokitesvara menawarkan suasana yang damai dan hening, cocok bagi detikers yang mencari ketenangan batin. Suasana ini tercipta dari arsitektur yang tenang, lantunan doa yang syahdu, dan para pengunjung yang bersikap tenang dan hormat.

 

Pohon Bodhi

 

Di depan pagoda terdapat pohon bodhi yang diyakini sebagai pohon tempat Siddharta Gautama bermeditasi dan mencapai pencerahan. Pohon ini menjadi simbol spiritual yang penting bagi umat Buddha.

 

Lokasi & Jam Buka Pagoda Avalokitesvara

Untuk detikers yang tertarik mengunjungi Pagoda Avalokitesvara dapat menuju ke Jl. Perintis Kemerdekaan, Pudakpayung, Kec. Banyumanik, Kota Semarang. Lokasinya berada di depan Markas Kodam IV/Diponegoro.

 

Pengunjung dapat menuju ke Pagoda Avalokitesvara menggunakan transportasi pribadi dan umum. Untuk transportasi umum wisatawan dapat menggunakan taksi, angkutan kota warna oranye, atau BRT Semarang.

 

Pagoda Avalokitesvara dapat mulai dikunjungi wisatawan setiap hari mulai pukul 07.00-21.00. Pengunjung dapat mengunjungi tempat ini tanpa dipungut biaya.

 

Demikian informasi mengenai sejarah, daya tarik, lokasi dan jam buka Pagoda Avalokitesvara. Semoga bermanfaat ya.

 

 (jatengprov/srn)


×
Berita Terbaru Update