Joe Biden,
Presiden AS.(ist)
Washington - Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan penghapusan utang mahasiswa (student loan).
Dilansir dari laman resmi Gedung Putih, Presiden AS Joe Biden menyebut ada 160
ribu orang lagi yang diputihkan dari pinjaman dana studi itu. Dengan begitu,
total warga AS yang mendapat keringanan tersebut menjadi 4,75 juta.
‘’Masing-masing peminjam tersebut telah menerima rata-rata
lebih dari 35.000 dolar AS dalam bentuk pembatalan utang,’’ ujar Biden.
Dia menjelaskan, 160 ribu peminjam tambahan itu adalah
orang-orang yang terdaftar dalam program SAVE yang digaungkannya. Mereka
meliputi pekerja layanan publik seperti guru, perawat, dan aparat penegak
hukum. ‘’Atau merupakan peminjam yang disetujui untuk mendapatkan keringanan
karena perbaikan yang kami lakukan pada pembayaran berbasis pendapatan,’’ jelas
Biden.
Penghapusan student loan di AS adalah bagian dari
restrukturisasi Departemen Pendidikan. Program itu juga menjadi bagian kampanye
Biden sebagai capres Partai Demokrat. Bila ditotal, selama Joe Biden-Kamala
Harris menjabat presiden dan Wapres AS, student loan yang dihapus mencapai
total 167 miliar dolar AS atau Rp2.678 triliun.‘’Pengumuman hari ini merupakan
puncak dari kemajuan signifikan yang telah kami capai bagi pelajar dan peminjam
selama tiga tahun terakhir,’’ kata Biden.
Skema student loan di AS sejatinya cukup kontroversial.
Alih-alih membantu mahasiswa, skema itu justru menimbulkan masalah jangka
panjang pada sistem finansial di AS. Bank sentral AS, The Federal Reserve,
bahkan pernah menyebut bahwa peningkatan anggaran student loan berdampak pada
perlambatan pertumbuhan ekonomi AS.
Menurut penelitian dari Federal Reserve Bank of
Philadelphia, lebih dari setengah warga AS yang gagal membayar student loan
mengatakan alasan utamanya adalah biaya pendidikan yang mahal. (dee/bay/esi)
(reut/reyt)