Planet bumi (ilustrasi). Astronom telah menemukan exoplanet mirip Bumi yang berpotensi layak huni, bernama Gliese 12 b.
Jakarta --
Dalam sebuah terobosan menarik, para astronom telah menemukan exoplanet mirip
Bumi yang berpotensi layak huni, bernama Gliese 12 b. Exoplanet tersebut
mengorbit bintang kerdil merah dingin yang hanya berjarak 40 tahun cahaya dari
Bumi.
Dilansir Study Finds, Sabtu (25/5/2024), Gliese 12 b pertama
kali terlihat oleh dua tim internasional menggunakan Transiting Exoplanet
Survey Satellite (TESS) milik NASA, yang memantau kecerahan bintang, mencari
kemiringan kecil yang disebabkan oleh planet yang melintas di depannya. Temuan
mereka, yang diterbitkan dalam Monthly Notices of the Royal Astronomical
Society, menyoroti pentingnya dunia baru ini.
Penemuan Gliese 12 b sangat menarik karena merupakan salah
satu dari segelintir planet beriklim sedang yang mirip Bumi yang cukup dekat
dengan Bumi untuk dipelajari menggunakan fasilitas yang ada saat ini. Para
peneliti mengatakan exoplanet ini diperkirakan memiliki suhu permukaan 42
derajat Celcius, lebih rendah dari sebagian besar 5.000 exoplanet yang telah
dikonfirmasi sejauh ini.
“Gliese 12 b mewakili salah satu target terbaik untuk
mempelajari apakah planet seukuran Bumi yang mengorbit bintang-bintang dingin
dapat mempertahankan atmosfer-atmosfernya, sebuah langkah penting untuk
memajukan pemahaman kita tentang kelayakan huni di planet-planet di seluruh
galaksi kita,” kata Shishir Dholakia, seorang mahasiswa doktoral di galaksi
kita. Centre for Astrophysics di University of Southern Queensland di
Australia, yang ikut memimpin salah satu tim peneliti.
Untuk menentukan periode orbit yang benar dan memastikan
keberadaan planet ini, para astronom menggunakan pesawat ruang angkasa CHEOPS
(CHaracterizing ExOPlanets Satellite) dan teleskop berbasis darat, termasuk
MINERVA-Australis, SPECULOOS, dan Purple Mountain Observatory.
Pengamatan lanjutan ini secara meyakinkan menunjukkan bahwa
Gliese 12 b mengorbit bintangnya setiap 12,76 hari, menempatkannya di zona
beriklim sedang di mana suhu memungkinkan adanya air cair di permukaan.
Namun, para peneliti mengatakan jika atmosfernya mirip Venus
atau tidak ada atmosfer sama sekali, planet tersebut tidak akan ramah
lingkungan. Mempelajari atmosfer exoplanet ini juga dapat menjelaskan mengapa
Bumi dan Venus, meskipun memiliki kesamaan, berevolusi dengan sangat berbeda.
Yang membuat Gliese 12 b begitu menarik adalah kemiripan
ukuran dengan Bumi. Dengan radius hanya 1,0 kali radius planet kita, ini adalah
salah satu exoplanet terkecil yang ditemukan hingga saat ini. Namun, seukuran
Bumi belum tentu mirip dengan Bumi.
Untuk menentukan
apakah Gliese 12 b berpotensi mendukung kehidupan, para astronom perlu
mengetahui lebih banyak tentang atmosfer dan komposisinya.
Salah satu faktor
yang menjadi pertanda baik bagi potensi kelayakan huni Gliese 12 b adalah relatif
tenangnya bintang induknya. Kerdil merah dikenal karena pancaran sinar X-nya
yang sering dan kuat, sehingga dapat mengikis atmosfer planet. Namun, analisis
kedua tim menunjukkan bahwa Gliese 12 tidak menunjukkan tanda-tanda perilaku
ekstrem seperti itu, sehingga meningkatkan kemungkinan bahwa atmosfer planet
tersebut masih utuh.
Yang lebih
menarik lagi adalah prospek mempelajari atmosfer Gliese 12 b. Saat sebuah
planet lewat di depan bintangnya, sebagian cahaya bintang menyaring atmosfer
planet, meninggalkan jejak komposisi kimianya. Dengan menggunakan teleskop
canggih seperti Teleskop Luar Angkasa James Webb yang baru saja diluncurkan,
para astronom mungkin dapat mendeteksi keberadaan molekul-molekul seperti air,
karbon dioksida, dan metana, yang dapat memberi petunjuk tentang kemungkinan
adanya kehidupan.
Dengan jarak 40
tahun cahaya, Gliese 12 b kira-kira sama jaraknya dengan sistem TRAPPIST-1,
yang menampung tujuh planet seukuran Bumi. Meskipun penemuan awal sistem
TRAPPIST-1 meningkatkan harapan akan adanya lingkungan-lingkungan yang
berpotensi layak huni, penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa sebagian besar,
jika tidak semua, planet-planet ini kemungkinan besar tidak memiliki atmosfer
-atmosfer dan tandus.
Kedekatan Gliese
12 b dengan Bumi juga menjadikannya target yang menarik untuk eksplorasi di
masa depan. Meskipun saat ini di luar jangkauan kita, penemuan ini memicu
imajinasi dan mendorong pengembangan teknologi-teknologi baru yang suatu hari
nanti memungkinkan kita mengunjungi tetangga-tetangga kosmik kita.
(nrk/nrk)